
Sahabat Kecilku di Melonguane, Kep Talaud
Sore kemarin saya mampir ke rumah seorang teman, begitu sampai di rumahnya, ia melihat rapor tengah semester anaknya –saya lupa menanyakan anaknya itu kelas berapa– tapi dugaan saya antara kelas 2 atau kelas 3 SD. Sambil melihat rapor itu:“koq turun Dhek?”, “kemarin ranking satu terus, sekarang rangking dua”, gumamnya. Saya tidak terlalu menanggapinya saat itu karena menurut saya itu hal yang wajar, dan dalam hati saya bicara “hari gini masih mempersoalkan ranking berdasarkan nilai rata-rata!”. Aneh!
Momen itu berlalu begitu saja, lalu kami ngobrol ke sana-kemari. Selesai Sholat Magrib, sesaat sebelum saya berpamitan pada keluarga teman saya itu, anaknya kelihatan lesu menunggu loading komputer yang telalu lama. “Komputer ini banyak virusnya, pada hal ia sangat kepingin main game”, kata pamannya yang duduk di sebelahnya.
Teman saya ini memegang pundak anaknya sambil menghibur, “kenapa tho Dhek?, habis kamu terlalu “royal” sama teman, semua yang kamu ketahui kamu bagi sama teman, akhirnya kamu disalib”. Read the rest of this entry »